Malam ini inshaAllah menjadi malam terakhir Ramadhan 1432H, malam ke-29.
Apa rasa?
Berbaur...
Sayu,
Sedih,
Rasa tak sempat,
Rasa rugi tak seize masa,
Rasa taknak Ramadhan ini berlalu.
Belum berpisah lagi sudah rindu...
Tulah,
Apa yang ada jarang disyukuri,
Bila dah takde baru ternanti-nanti.
Bak firman Allah dalam Surah Ibrahim, 14: 7
"...Sesungguhnya jika kamu bersyukur, nescaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka pasti azabKu sangat berat"
Mengambil semangat ayat di atas, saya bersyukur kerana diberikan kesempatan kali ini, tahun ini untuk berpuasa, menekuni ibadat wajib dan menambah ibadat sunat. Dengan harapan, prestasi ini dapat dikekalkan dan dipertambahbaikan selari dengan peningkatan usia dan kematangan jiwa.
Ramadhan berlalu meninggalkan kita. Adakah Ramadhan kali ini masih sama dengan Ramadhan kita sewaktu dulu-dulu (dengan makna tiada perubahan, hanya sekadar menahan lapar dan dahaga)? Harap-harapnya, setiap tahun ada peningkatan ke arah kebaikan, inshaAllah.
**********************************************************************************
Antara doa perpisahan Ramadhan yang disedut dari sini.
Doa 1
Dari Jabir bin Abdillah ra dari Muhammad al Mustafa SAW: Beliau bersabda,“Siapa yang membaca doa ini di malam terakhir Ramadhan, ia akan mendapatkan salah satu dari dua kebaikan: menjumpai Ramadhan mendatang atau pengampunan dan rakhmat Allah.”
“Ya Allah, janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai puasa yang terakhir dalam hidupku. Seandainya Engkau berketetapan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirakhmati bukan yang hampa semata”
Doa 2
“Ya Allah, dalam kitab yang Kau wahyukan (kepada Nabi Muhammad SAW), Engkau berfirman: “Bulan Ramadhan adalah bulan yang diturunkannya Al Qur’an di dalamnya”. Tetapi sebentar lagi berlalu. Aku mohonkan padaMu dengan perantaraan WajahMu yang mulia, dengan perantaraan kalimat-kalimatMu yang sempurna, seandainya masih tersisa padaku dosa yang belum Kau ampuni, atau dosa yang (menyebabkan) aku disiksa karenanya (hingga) terbitnya fajar malam ini, atau hingga berlalunya bulan ini, maka ampunilah semuanya, wahai Dzat Yang Paling Pengasih dari semua yang mengasihi.
Ya Allah, bagiMu segala pujian. Segala pujian yang telah Kau ucapkan untuk diriMu sendiri, segala pujian sungguh-sungguh yang diungkapkan hambaMu yang bijak dan senantiasa berzikir dan bersyukur kepadaMu. Merekalah orang-orang yang telah Kau bantu menunaikan hak-hakMu dari sebagian makhlukMu yang tersebar di alam ini, baik dari kalangan malaikat yang dekat denganMu ataupun nabi-nabi yang telah Engkau utus ataupun orang-orang yang berfikir ataupun dari kalangan mereka yang bertasbih kepadaMu.
Sungguh, Engkau telah mengantar kami ke bulan Ramadhan ini dan telah mengaruniai kami kenikmatan dan anugerah. Engkau telah menampakkan kemurahan dan pemberianMu. Karenanya, padaMu bermuara segala sanjungan yang abadi, kekal, dan menetap selamanya. Betapa agung sebutanMu.
Tuhanku, bantulah aku menjalani bulan Ramadhan sehingga Engkau sempurnakan puasa, shalat dan segala kebaikan, syukur dan dzikir kami di bulan ini. Oh Tuhanku, terimalah puasaku dengan sebaik-baiknya penerimaan, perkenanan, maaf, kemurahan, pengampunan, dan hakikat keridaanMu. Sehingga Kau memenangkan aku dengan segala kebaikan yang dituntut, segala anugerah yang Kau curahkan di bulan ini. Selamatkanlah aku di dalamnya dari kekhawatiran terhadap bencana yang mengancam atau dosa yang berlangsung terus.
Duhai Tuhanku, aku bermohon padaMu dengan keagungan yang diminta hambaMu dari kemuliaan nama-nama dan keindahan pujianMu dan dari para pengharap yang istimewa. Sudilah Engkau mencurahkan rakhmatMu kepada Muhammad dan keluarganya. Dan agar Kau jadikan bulan ini seagung-agungnya Ramadhan, yang telah berlalu dari kami sejak Engkau turunkan ke dunia, sebagai berkah dalam menjaga agama, jiwa dan segala kebutuhanku. Juga berkatilah aku dalam semua persoalan, sempurnakanlah pemberian nikmatMu, palingkanlah aku dari keburukan dan hiasi aku dengan busana kesucian di bulan ini.
Demikian pula, dengan rakhmatMu golongkanlah aku ke dalam orang-orang yang mendapatkan (keutamaan) malam al-Qadar. Malam yang telah Kau tetapkan lebih baik dari seribu bulan dalam keagungan ganjaran, kemuliaan perbendaharaan, keindahan syukur, panjang umur, dan kemudahannya yang berlanjut.
Oh Tuhanku, aku bermohon dengan perantaraan rakhmat, kebaikan, ampunan, karunia, keluhuran, kebaikan, dan pemberianMu. Janganlah Engkau jadikan Ramadhan ini sebagai kesempatan terakhirku. Sudilah Engkau mengantar aku hingga Ramadhan berikutnya dalam keadaan yang paling baik. Perlihatkan aku hilal Ramadhan berikutnya, bersama orang-orang yang melihat keleluasaan rakhmatMu. Dan limpahkanlah anugerahMu, wahai Tuhanku. Tiada ada Tuhan selain Allah.
Semoga perpisahanku dengan bulan Ramadhan ini bukanlah perpisahan untuk selamanya dan bukan pula akhir pertemuanku. Sehingga aku dapat kembali bertemu pada tahun mendatang dalam keadaan penuh keluasan rezaki dan keutamaan harapan. Kini aku berada di hadapanMu dengan penuh kesetiaan. Sesungguhnya Engkay Maha Mendengar segala doa. Ya Allah, dengarkanlah pengaduanku ini. Perhatikanlah rintihan, kerendahan, kepapaan dan penyerahan diriku ini.
Aku berserah diri padaMu, Tuhanku. Aku tidak mengharapkan kemenangan, ampunan, kemuliaan, dan penyampaian (kepada cita-citaku) kecuali padaMu. Anugerahilah aku keagungan pujianMu, kesucian nama-namaMu, dan kesampaianku kepada Ramadhan berikutnya dalam keadaan terbebas dari semua keburukan, kekhawatiran dan ganjalan. Segala puji untukMu semata, yang telah membantu kami untuk menunaikan puasa dan mendirikan qiyamul lail di bulan Ramadhan ini, hingga malamnya yang terakhir.”
Temans, Seorang penyair Arab pernah mengingatkan dalam sya’irnya,
“Bukanlah hari raya Id itu bagi orang yang berbaju baru, melainkan hakekat Id itu bagi orang yang bertambah ta’atnya (kepada Allah swt.).”
Taqabbalallahu minna waminkum, wakullu ‘aamin wa antum bikhairin.
**********************************************************************************Gelisah hati kerana berpisah,
Pujuk hati supaya pasrah,
Jangan hati, jangan susah,
Tumpukkan doa harapan pada Allah.
Untuk diri saya, semoga Ramadhan ini berjaya membentuk diri yang saya mahu sejajar dengan fitrah diciptakan Tuhan yang melalui jalan yang disediakan, inshaAllah.
Apa yang penting istiqamah!
Aja! Aja! Fighting!
Buat Shawal, selamat datang!
Semoga saya yang fitrized (difitrahkan) tetap hingga ke akhir hayat, inshaAllah.
p/s menunggu diri yang telah difitrahkan
No comments:
Post a Comment